PIDATO
MEMBIASAKAN DIRI MEMBACA DAN
MENULIS SEJAK DI SD
Assalammualaikum
Wr. Wb
Alhamdulillah
hirabbil alamin wasalatu wasalamu’ala asraffil ambiaiwalmursalin, waala alihi
wasahbihi azmain ama ba’du. Allahuma robisrohli sodri wasir li amri wahlul
ukdatamili sani yafqohu qohulli.
Puji
dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, alhamdulilah berkat
takdir-Nya kita semua dapat berkumpul di tempat yang mulia ini dalam keadaan
sehat wal’afiat.
Shalawat
dan salam mudah-mudahan selamanya selalu tercurah kepada Nabi kita yakni Nabi
Muhammad SAW, tidak lupa juga kepada para keluarganya, sahabatnya, tabiin
atba’u tabiin dan mudah-mudahan kita semua mendapat safaatul uzma di yaumal
akhir nanti. Amin Ya Rabbal Alamin…
Peribahasa mengatakan “tak kenal maka tak sayang”. Jadi,
sebelum menyampaikan isi pidato, izinkanlah saya memperkenalkan diri, nama saya
Ade Indriani, asal sekolah dari SDN
Hanjuang 1.
Dewan
juri yang terhormat,
Pada
kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul:
MEMBIASAKAN DIRI MEMBACA DAN
MENULIS SEJAK DI SD
Dewan
juri yang terhormat,
Membaca
dan menulis adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, terutama dalam
kehidupan sehari-hari. Kegiatan membaca
dan menulis tidak selalu di peruntukan bagi mereka yang sekolah, kuliah dan
bekerja, tetapi berlaku untuk semua orang. Sebuah slogan mengatakan bahwa “Membaca adalah Jendela Dunia” kata
tersebut merupakan kata yang tepat dan dianggap benar karena dengan membaca dan
menulis bisa menambah ilmu pengetahuan dan bias mengasah daya pikir otak kita
untuk berkembangan. Saya mengambil salah satu contoh yaitu dengan membaca buku yang
berisi mengenai Menara Eifel, tentu
kita bisa mengetahui seluk beluk yang berkaitan dengan menara eifel tanpa harus
jauh-jauh pergi ke paris. Dengan membaca buku tentang teknologi, tentu kita
bisa mengetahui teknologi terbaru tanpa harus memilikinya.
Membaca
dan menulis adalah bekal bagi kita untuk masa depan kita sendiri. Dengan
membaca, pengetahuan tentu akan bertambah. Bagaimana tidak? Semua yang ada di
dunia ini bisa kita ketahui hanya dengan menggenggam sebuah buku lalu kita
baca. Misalnya ada teman kita baru pulang setelah berlibur di Raja Ampat. Lalu
dia bercerita. Kalau kita sudah pernah membaca tentang Raja Ampat dan teman
kita bercerita, tentu kita akan menyambut cerita tersebut dan kita akan bisa dengan
mudah memahami ceritanya karena sebelumnya kita sudah tahu tentang Raja Ampat
walaupun kita belum pernah ke sana. Bayangkan jika kita tidak tahu sama sekali.
Tentu kita hanya bisa mengangguk dan hanya menjawab dengan kata
"ohh". Iya tidak?
Dewan
juri yang terhormat,
Membaca
akan berpengaruh besar pada kemampuan menulis kita. Jika kita masih susah untuk
menulis, maksudnya adalah susah mengembangkan sebuah tema untuk ditulis,
artinya kemampuan membaca kita masih belum maksimal. Seseorang yang memiliki kemampuan
membaca yang baik, pasti dia akan mudah menuangkan ekspresi yang ada di
kepalanya dengan mudah. Itu karena pengetahuannya sangat baik karena rajin
membaca. Misal kita diminta menulis tentang liburan ke Jepang. Kita belum
pernah ke Jepang, tapi sudah pernah membaca buku tentang daerah wisata di
Jepang. Tentu tulisan kita akan sangat mudah kita buat dan orang tentu akan
senang membacanya.
Jadi,
kebiasaan membaca dan menulis ini sangat perlu kita maksimalkan. Sejak kapan?
Jawabnya adalah SEKARANG! Sejak kita berada di sekolah dasar agar menjadi bekal
kita di masa depan dan menambah pengetahuan kita semua. Dewan juri yang
terhormat,
Dewan
juri yang terhormat,
Demikian
pidato yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan
saya sebagai generasi muda dapat mencintai budaya sendiri, dan berharap bisa di
ikuti oleh rekan-rekan saya yang lainnya.
Terima
kasih atas perhatiannya. Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada satu orang
pun yang terlepas dari ke alfaan, mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangannya.
Wabilahitaufik
walhidayah wassalamualaikum Wr. Wb.